Mudik juga membuka peluang bagi menyebarnya peredaran uang. Uang yang tadinya terpusat di kota dapat menyentuh masyarakat di jalur mudik dan desa tujuan. Tanpa mudik, lagi-lagi uang hanya beredar di perkotaan atau pusat industri tertentu. Padahal peredaran uang yang merata sangat diperlukan di tengah kondisi resesi ini.
Kebijakan pelarangan mudik patut menjadi pertanyaan bagi warga. Vaksin yang sudah dilaksanakan sampai tahap kedua rupanya tidak dapat menjamin kebebasan mobilitas penduduk kita. Besarnya uang yang sudah digelontorkan untuk vaksin searah dengan pengetatan mudik. Sementara itu kebijakan ini tidak dapat menahan derasnya tenaga kerja asing yang hilir mudik di tengah pelarangan mudik bagi warga Indonesia.
Semestinya pemerintah tidak perlu ragu-ragu lagi memberikan kesempatan mudik bagi warganya. Vaksin sudah dilaksanakan, protokol kesehatan sudah diikuti warga. apalagi yang menjadi keraguan ?
Mudik berikutnya, berikan ruang masyarakat di desa untuk merasakan aliran uang yang ikut terbawa arus mudik. yang paling penting juga, please, beri kesempatan bagi warga untuk menuntaskan rindunya: rindu pada orang tua, keluarga, sahabat, ataupun kekasihnya...