Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Balada Nunun, Perempuan Tua yang Lupa Umur

11 Desember 2011   05:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:32 353 0
Kabar akhir tahun yang lumayan menggembirakan. Setelah Nazar anteng mendekam di penjara, kali ini Nunun bukan Nunung Srimulat ya---walau dua-duanya mampu mengocok perut para penonton---ini Nunun Nurbaetie Daradjatun, buronan kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Istri dari  mantan Wakil Kapolri Adang Daradjatun yang saat ini seorang politisi anggota Komisi III Bidang Hukum DPR dari Fraksi PKS.

Sepandai-pandainya tupai melompat ya pasti akhirnya akan jatuh juga. Apalagi tupainya lagi sakit hilang ingatan akut...ya begitulah....gubrakss jatuh!!

"Benar ya Pak Chandra, bu Nunun Istrinya mantan Wakapolri ditangkap oleh Polisi Thailan di rumah kontrakan?" tanya Bagong sok jadi wartawan.

"Benar. Bu Nunun ditangkap oleh polisi Thailand rabu sore tanggal 7 Desember kemarin," jawab Pak Chandra tegas.

Mendengar hal tersebut, pengacara Nunun Nurbaetie, Ina Rahman membantah "Tidak benar itu!! Ibu tidak ditangkap tapi sengaja menyerahkan diri kepada petugas kok. Ibu sangat kooperatif saat petugas Interpol mendatangi rumah beliau di Bangkok!"

"Lho bagaimana ini, menyerahkan diri apa ditangkap? Setahu saya menyerahkan diri itu mendatangi langsung kantor kepolisian atau menelepon petugas memberitahukan keberadaannya dan meminta untuk dijemput, nah itu namanya menyerahkan diri. Kalau menyerah setelah digerebek itu namanya bukan menyerah tapi ketangkap basah sudah tidak bisa ngapa-ngapain. Bukan begitu?" Bagong coba mengklarifikasi, Pak Chandra hanya tersenyum simpul.

"Ibu tidak tertangkap itu benar, beliau suka rela menyerahkan diri itu faktanya. Bahkan sebenarnya Ibu sudah berniat pulang ke Indonesia pada bulan depan, awal tahun depan, kira-kira bulan Januari. Tapi anda tahu sendiri kondisi Ibu belum sehat." Pengacara Nunun masih mencoba berkelit untuk mencari celah agar hukuman kliennya bisa seringan mungkin. Siapa tahu malah terbebas dari tuduhan, itu mungkin pikirnya.

"00000000000..." Bagong dan Pak Chandra manggut-manggut harap maklum.

"Ah Bu Ina bisa saja nih. Setelah tertangkap saja baru bilang berniat mau pulang ke Indonesia bulan Januari, lah bulan-bulan kemarin kemana saja Bu Nununnya? Padahal sudah sering keluar masuk Thailand tuh kabarnya?" tanya Bagong lugas.

"Sudah saya katakan tadi, Ibu sakit dan masih dalam masa pengobatan. Jadi tidak bisa bepergian jauh". Lagi - lagi Bagong hanya bisa bilang, "oooooooooooooooo.."

"Tapi KPK sangat menghormati Ibu. Beliau diperlakukan dengan baik. KPK memperlakukan Ibu dengan sopan," Pengacara Nunun coba mengalihkan pembicaraan.

"Untung Bu Nunun tidak diperlakukan seperti pesakitan maling motor. Diarak di depan umum, dipertontonkan mukanya dengan tangan terborgol. Sangat beruntung sekali Bu Nunun itu dan sewajarnya berterima kasih kepada petugas KPK," Nyerocos Bagong dengan nada tinggi. Pak Chandra hanya diam saja.

Tidak mau terpancing ucapan Bagong, Pengacara Nunun coba mencairkan suasana yang semakin menyudutkan dirinya, "Apalagi usia Ibu sudah tua, 61 tahun. Jadi Ibu benar-benar butuh suasana yang rileks."

"Waduh sudah sepuh juga ternyata usia bu Nunun ya? tapi lha kok gak sadar-sadar kalau waktunya sudah semakin dekat menyongsong kematian. Bukannya perbanyak amal shaleh ini malah berbulan-bulan membikin repot orang banyak saja. Membuat banyak orang yang memaki dan sepertinya mendoakan jelek ke bu Nunun," Sindir Bagong. Kali ini pengacara Nunun hanya diam terpaku.

"Hidup ini seperti kita lagi pentas di panggung, membawakan naskah drama dari sutradara. Masih saja neko-neko menzalimi diri sendiri dan orang lain. Pemperturutkan ego dan nafsu keinginan yang bukan haknya. Manusia-manusia pada lupa, kita ini lahir di dunia bukan untuk hidup, namun untuk mati. Masih saja mencoba menipu Sang Hyang  Widhi dengan harta palsu. Saat sudah terpojok lantas buru-buru sembunyi dalam kedok agama." Filsafat Bagong keluar dari mulut ceriwisnya, sekaligus penutup obrolan warung kopi pinggir jalan malam tadi.

Jauh di sana di sebuah sel tahanan meringkuk wanita tua ditemani sosok pria yang masih menampakkan kegagahan masa mudanya. Entah sandiwara apalagi yang akan dilakoni oleh mereka dan dengan setia kita tonton bersama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun