Ada ayam  bertelor di pot bunga dan akhirnya mengerami.
 Sudah tiga hari semenjak lebaran Pak Kadir mencari yang empunya ayam.diumumkan di grup wa kampung tidak ada yang ngaku.
 Pak Kadir memphoto posisi ayam dan hunting ke tetangga menanyakan siapa yang punya ayam sesuai gambar.
Pak Kadir menghampiri rumah Pak Usman, tetangganya yang memelihara ayam. Dengan sopan, Pak Kadir mengetuk pintu dan menyapa.
Pak Kadir: "Assalamualaikum, Pak Usman. Maaf mengganggu, saya ingin bicara sesuatu dengan Bapak."
Pak Usman: "Wa'alaikumsalam. Silakan Pak Kadir, ada apa gerangan?"
Pak Kadir: "Begini Pak, saya menemukan seekor ayam yang sedang bertelur di pot bunga taman halaman rumah saya. Sudah 3 hari ayam itu tidak pulang ke rumahnya. Saya mencoba mengumumkan di grup warga, tapi tidak ada yang mengaku pemiliknya."
Pak Usman: "Oh, benarkah? Coba Bapak tunjukkan ayamnya. Mungkin itu ayam saya yang hilang sejak lebaran kemarin."
Pak Kadir: "Baik, Pak. Mari saya antar ke tempatnya."
Mereka berdua berjalan menuju pot bunga tempat ayam itu bertelur. Pak Usman mengamati ayam tersebut dengan seksama.
Pak Usman: "Iya, benar ini ayam saya. Saya sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak ketemu. Terima kasih Pak Kadir sudah menjaganya. "
Pak Kadir: "Alhamdulillah, syukurlah Pak. Saya senang bisa membantu. Tapi maaf, saya sebenarnya sedang menunggu kedatangan tamu dari Brebes sore ini. Apa Bapak bisa segera mengambil?"
Pak Usman: "Oh, maaf merepotkan Bapak. Baik, saya akan segera mengambilnya. Terima kasih banyak atas bantuannya."
Pak Kadir: "Sama-sama Pak. Semoga ayam Bapak tidak hilang lagi. Selamat sore."
Pak Usman: "Amin, terima kasih Pak Kadir. Selamat sore."
Mereka pun berpisah dengan rasa syukur dan saling menghargai. Pak Kadir lega bisa membantu tetangganya, sementara Pak Usman bersyukur ayamnya kembali dengan selamat. Dan kunjungan lebaran hari ke 3 pun akan lebih nyaman tanpa aroma eraman ayam.
