Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Sebuah Pintu yang Menahan

20 Maret 2018   10:36 Diperbarui: 20 Maret 2018   11:08 258 0
Hampir setiap hari aku dan istriku bertengkar. Di hari-hari melelahkan saat pulang kantor, aku berangan-angan mendapatkan suasana rumah yang  tenang dan menginginkan istriku membiarkan aku tidur di tempat tidur yang nyaman tanpa gangguan apapun. Namun kembali kerumah, bukan kenyamanan yang kudapatkan, istriku seperti telah selalu menanti kepulanganku dengan teror-teror masalah rumah. Entah aku harus bermain dengan anak tertua kami atau ia segera memintaaku mengurus bayi  kami atau ia akan membuat aku pergi ke dapur entah menyiapkan makanan bayi, mensterilkan botol susu atau menakar susu bayi, ada saja kerepotan yang disediakannya bagiku. Sering sekali sengaja ku abaikan permitaan istriku dan langsung berlalu masuk ke kamar tidur. Tapi bukan tempat tidur hangat yang kudapatkan melainkan tempat tidur yang sering berantakan dengan mainananakku yang berserakan di sana-sini dan terkadang bau pesing tercium karena bayi kami habis mengompol.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun