Dua pertiga hidup dari hidup saya dihabiskan di sebuah kota kecil Pematangsiantar, Sumatera Utara. Kota yang masa dulunya terkenal dengan kota penghasil preman. Ada cerita populer dan terkenal mengenai kota ini bahwa kalau ingin bepergian ke kota ini dan untuk menandakan apakah sudah sampai atau belum,caranya relatif mudah. Tinggal julurkan saja tangan dari jendela mobil/bus yang ada jam tangannya atau cincin,kalau ternyata hilang,berarti telah sampai di kota Pematangsiantar.
KEMBALI KE ARTIKEL