Kadang kita sebagai masyarakat yang kurang mengetahui masalah kesehatan, masih merasa bingung dan bertanya-tanya, lebih berbahaya mana antara asap rokok dan asap kendaraan bermotor.Direktur lenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan LingkunganKemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTMH, DTCE mengungkapkan kalau asap rokok lebih berbahaya dibandingkan asap kendaraan.”Tentu semua memang berbahaya, tapi polutan dari asap kendaraan lebih sedikit kandungan yang berbahayanya, kalau tidak salah tidak sampai 10 seperti karbon monoksida, sulfurdan nitrogen,” ungkap Tjandra.Sedangkan berbagai studi dan penelitian menjelaskan bahwa di dalam asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia racun (toksik) dan 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik). Hal ini yang menjelaskan mengapa asap rokok lebih berbahaya dibanding asap kendaraan.
Sahabat percayalah merokok itu hanya kenikmatan sesaat, sebenarnya sudah bukan menjadi rahasia lagi terkait bahaya rokok, bahkan para perokok pun sudah tau konsekuensi yang akan mereka hadapai ketika mereka tetap memilih untuk merokok. Di kemasan pembungkus rokok pun sudah jelas tercantumkan terkait penyakit yang ditimbulkan oleh rokok. Namun, ternyata tiap tahun jumlah perokok juga semakin meningkat. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang masih memilih untuk merokok meskipun mereka sudah tau bahaya yang timbul akibat rokok tersebut, diantaranya:
1. Keturunan
Seseorang yang tinggal ditengah keluarga perokok maka ia akan cendrung tumbuh pula menjadi seorang perokok berarti tingkah laku seseorang tidak jauh beda dan sangat dipengaruhi oleh orang tua atau saudara-saudaranya. Ketika dalam satu rumah seorang ayah adalah seorang perokok dan dia tidak segan merokok di depan anak-anaknya, maka kemungkinan besar anaknya pasti kelak juga menjadi seorang perokok, karena dia melihat contoh dari ayahnya.melakukan tindakan merokok, hal ini yang mendorong si anak untuk mengikuti apa yang dilakukan ayahnya, berawal dari sekedar rasa ingin tahu hingga timbul rasa yang membuat seorang perokok itu menjadi kecanduan
2. Lingkungan
Teman dan lingkungan terbukti paling ampuh mempengaruhi seseorang untuk merokok. Seseorang yang hidup di lingkungan perokok bisa dipastikan merasa minder dan disepelekan oleh teman-temannya ketika tidak mau merokok, dikatakan tidak “jantan” ketika tidak merokok. Hal tersebut menjadi faktor utama seseorang memilih untuk merokok. Karena itulah selektif dalam pergaulan dan memilih teman merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam menjalin hubungan sosial.
3. Sensasi Kenikmatan