Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Jelajah Kesedihan

29 Maret 2015   11:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 9 1
Bukan mengutuki nasib yang terasa begitu menyedihkan

Namun realita hidup memanglah begini adanya

Bensin naik maka harga-harga pun meroket

Akhirnya berdiri saja dalam diam, menghela nafas yang terasa berat

Dan menimang nimang derita dalam pekatnya nasib

Inikah nasib rakyat kecil yang selalu tertindih beban hidup?

Untuk sekedar sesuap nasi pun harus bertarung dengan paripuran

Oh inikah nasib yang memang harus terlakoni

Kembali ke rumah dengan tangan hampa

Sedangkan perut pun tak dapat di dustai

Bukan ingin makanan mewah nan melimpah

Cukup nasi berlauk garam adalah hidangan istimewa

Jelajah kesedihan seolah menari nari salsa

Mengejekku dalam dekapan lapar yang membuncah

Apakah ini sebuah derita? Apakah ini namanya nestapa

Mungkin jutaan rakyat nusantara pun mengalami hal yang sama

Sama sama punya jelajah kesedihan yang serupa

Mari kita berdansa saja dan lupakan kesedihan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun