Dalam tahun tahun kelam sebuah rezim sebuah negara
Akankah kita bisa saling menguatkan atas nama harga diri bangsa
Diluar sana leher leher mereka menunggu tajamnya pedang
Namun semua itu bisa dicegah dengan milyaran rupiah
Bukankah ini sebuah nestapa bagi bangsa besar berkalung zamrud khatulistiwa
Tak bisa lagi kita menutup mata
Darsem tinggal nama beberapa tahun yang lampau
Satinah pun tampaknya segera menyusul
Bukan sebuah kematian yang yang kami tangisi
Kami menangisi kesedihan akan sebuah derita anak bangsa
Tentu saja bukan memaknainya dengan kata prihatin bukan?
Hinakah hidup kita sehingga jiwa jiwa merdeka anak bangsanya harus pergi jauh
Hanya untuk di sebut pahlawan devisa
Ironi pun seolah menar nari salsa di depan kepala
Mengejekku dengan rasa siksa yang begitu pedih
Karena ini sering terjadi semenjak dulu
Dimana payung hukum yang kucari cari tapi tak pernah kutemui
Kilatan pedang semakin benderang
Siap putuskan nyali dan juga nyawa
ribuan koin telah terkumpul namun tampaknya tak penuhi tembusan
berlutut dalam diam dengan diasapi perih
Memang tak enak cerita TKW/TKI negeri ini
Oh aku tak ingin lagi dengar kalimat ini
Sungguh kami prihati,cukup sudah!