Bung, ingatkah dulu ketika secangkir kopi laksana mewakili kesederhanaan kita dalam berpikir? Masa di mana setiap tegukannya mengandung stimulan semangat membuka hari sekalipun kadang, matahari bersembunyi di balik mendungnya langit. Saat itu bahkan kita tidak punya kepedulian untuk menjadikan secangkir kopi sebagai representasi kasta sosial