Rencana Filipina untuk mengerahkan kapal militernya ke Laut Cina Selatan sesungguhnya adalah satu strategi politik dari presiden Rodrigo Duterte. Duterte yang selama ini dinilai melunak dalam menekan Cina untuk mematuhi putusan arbitrase di Laut Cina Selatan menunjukan satu sikap tegas sebagaimana terbaca dalam pidatonya pada Senin 20 April 2021. Dalam pidato yang dikutip Voa Indonesia, Duterte menegaskan, "Saya tidak tertarik dengan perikanan. Saya pikir tidak ada cukup banyak ikan untuk diperebutkan. Tapi ketika kami siap menambang, ketika kami siap menggali apapun yang ada di perut Laut China Selatan, minyak kami, ketika itulah saya akan mengerahkan kapal-kapal abu-abu kesana untuk menegaskan klaim. Apabila mereka mulai mengebor minyak di sana, saya akan katakan kepada China, apakah itu bagian dari perjanjian kita? Apabila itu bukan bagian dari perjanjian, saya juga akan mengebor minyak di sana".
KEMBALI KE ARTIKEL