Sudah berapa kadermu? tanya salah seorang senior dengan nada cukup tinggi. Hebohnya, pertanyaan esensi (jumlah kader), mendahului pertanyaan eksistensi (ada-tidaknya kader). Mustahil berbilang, jika satupun tak ada. Pertanyaan itu masih dan semoga akan terus kusimpan dalam benakku. Karena pertanyaan itu termasuk pertanyaan yang penting untuk disimpan di otakku yang terbatas ini. Agar anda benar-benar dapat memahaminya, izinkan saya menjelaskannya sekitar 15 menit saja.