Itu belum cukup, karena ibadah haji juga membutuhkan tekad/kemauan kuat untuk melaksanakannya, selain biaya yang tidak kecil.
Badan sehat, ada tekad, namun tidak ada biaya, ibadah haji tidak bisa dilaksanakan. Badan sehat, biaya ada, namun tidak ada tekad, ibadah haji juga tidak terlaksana. Demikian pula tekad ada, biaya ada, namun badan tidak mendukung, ibadah haji pun tidak bisa terlaksana.
Kedua, waktu dan tempatnya telah ditentukan. Tidak seperti ibadah yang lain, ibadah haji waktu dan tempatnya telah ditentukan. Waktu haji pada bulan Dzulhijah dan tempatnya di kota suci Mekkah. Ini berbeda dengan ibadah lainnya. Salat waktunya telah ditentukan, namun tempatnya bisa di rumah, musala ataupun di masjid. Demikian pun ibadah puasa, waktunya kapan saja, kecuali puasa Ramadan dan waktu yang dilarang berpuasa. Tempat berpuasa, di mana saja.
Karena ibadah haji itu istimewa, hanya orang-orang tertentulah yang dapat melaksanakannya. Namun, bila Allah telah memanggil, siapa pun dapat melaksanakannya.
Maka bersyukurlah orang-orang yang telah mendapat panggilan haji dan dapat melaksanakannya dengan baik sehingga menjadi haji mabrur.
Meskipun demikian, Allah tidaklah pilih kasih. Untuk mendapat panggilan haji dari-Nya, sebagai hamba tentu harus berupaya dengan segala daya. Allah akan melihat hamba-Nya yang bersungguh-sungguh untuk mendapat panggilan haji.
Akhirnya, semoga yang belum berhaji, Allah bersegera memanggilnya untuk menunaikan haji. Dan yang saat ini sedang berhaji, semoga mendapat kelancaran dan kesehatan dalam melaksanakannya. Dan kembali ke tanah air dengan sehat dan mendapat haji mabrur. Amin.***