Amat disayangkan bahwa sebagian orang yang menjalankan profesi keguruan tidak secara kaffah, menyeluruh dalam perjalanannya. Mereka hanya bisa mendidik dan mengajar tanpa bisa terus mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Kesehariannya terjebak pada kegiatan yang sifatnya rutinitas. Padahal segala yang rutin sering tanpa keterlibatan pengetahuan dan sikap secara intensif.
Inilah tipe guru yang hanya mendidik dan mengajar secara mekanik, bahkan ada yang sampai batas teknis. Kita sebut saja guru mekanis atau teknis. Tipe guru ini amat mungkin digantikan oleh robot cerdas (artificial intellengence). Ia bisa menjalankan sesuatu yang rutin secara berkesinambungan. Inilah yang kita sebut sebagai guru tipe pertama.
Tipe guru kedua, yaitu guru yang selalu mampu menginspirasi para siswanya. Guru tipe ini bukan saja mampu membuat para siswa berkata "oh gitu", tapi juga mampu memberi impresi dalam setiap pembelajaran. Berbagai metode, teknik dan strategi pembelajaran dikuasainya dengan sama sangat baiknya.
Tipe guru ketiga, yaitu guru penggerak, guru yang mampu menggerakkan para siswanya. Guru yang mampu sampai tipe ini dapat dipastikan memiliki ciri dan mampu menggerakkan para muridnya. Bahkan yang lebih luas menggerakkan sekolah dan lingkungan komunitasnya. Ia seakan memiliki ruh. Ia antusias menggerakkan para muridnya untuk bertindak.