Saat pertama berkenalan dengan istilah tersebut saya mendapati kesan bahwa seorang utopian cuma memikirkan hasil akhir dan tidak mempertimbangkan apakah realistis atau tidak untuk mencapainya. Dan sebaliknya seorang realis cenderung untuk berpikir pragmatis dan kadang terjerat pada realita lapangan yang silih berganti mengikuti situasi yang berkembang. Mana yang lebih baik? Saya dari awal tidak percaya di dunia nyata ada orang yang murni utopian atau realis. Seorang manusia dalam perjalanan hidupnya akan terus berdialog dengan dirinya sendiri diposisi keseimbangan mana dia saat ini. Oleh karena itu saya berkeyakinan yang terbaik adalah mencari level yang proporsional diantara dua kutub pemikiran tersebut.