Sebagai organisasi perkaderan, tentunya HMI bergantung pada lancarnya sirkulasi perkaderan yang dilaksanakan di setiap cabang di seluruh Indonesia. Perkaderan tak boleh mandeg atau stagnan. Apabila itu terjadi, maka dengan perlahan dan pasti, matilah HMI.
Dalam pelaksanaan perkaderan, tentu banyak unsur-unsur yang terlibat, satu sama lain saling berkaitan. Misal dalam suatu pelaksanaan Basic Training (LK 1), Komisariat sebagai pelaksana harus merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu agar Basic Training berjalan dengan baik. HMI Cabang sebagai penyelenggara harus memastikan perkaderan di cabangnya berlangsung dan berjalan sebagai mestinya. BPL HMI sebagai wadah berkumpulnya pengelola atau instruktur dari perkaderan-perkaderan Himpunan wajib mengelola forum training sesuai dengan pedoman perkaderan dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan training dan HMI. Alumni HMI sebagai abang dan kakak, kanda dan yunda dari adik-adiknya harus mendukung penuh dan membantu baik moril dan materil proses perkaderan adik-adik Himpunannya. Pun masyarakat tak boleh membiarkan pejuang ummat dan bangsa ini berjalan sendiri, mengingat Himpunan ini lahir dari rahim ummat dan hadir untuk memperjuangkannya.
Perkaderan HMI tidak bisa berjalan dengan sendirinya tanpa berjuangnya semua unsur tadi. Jika ada satu saja unsur yang tidak terlibat atau berlepas diri, maka dapat dipastikan perkaderan HMI akan pincang, atau tak berjalan sama sekali. Semua unsur di atas adalah penjaga perkaderan, yang berjuang sesuai porsinya masing-masing.
Perkaderan harus dijaga dari segala penjuru, agar tak ada hal-hal yang dapat merusak HMI, wadah kita bernaung. Dan yang paling penting, kita sebagai kader tidak boleh merusak HMI dan proses perkaderannya dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan As Sunnah, hukum positif, dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI.
#SaveandSupportPerkaderan
#BPLProfesionalProgresifInovatif
#BPLHMICabangLabuhanbatuRaya