Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mengajar Matematika Masih Perlukah Menghapal dan Memberikan Hukuman?

25 Agustus 2013   05:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:51 176 0
Pak Dullah adalah seorang guru matematika SMP yang mengajar di sebuah daerah perbukitan. Setiap kali masuk kelas Dia akan menyuruh siswanya satu persatu kedepan kelas untuk menghapal perkalian. Jika ada siswa yang tidak hapal, maka rotan akan melayang pada telapak tangan siswa tersebut. Tidak hanya pada konsep dasar perkalian untuk topik lain yang sudah diajarkan (misalnya rumus-rumus matematika), siwa pasti akan disuruh kedepan untuk menghapal rumus-rumus tersebut. Metode itu terus dipakai pak dul bertahun-tahun dan memang terbukti ampuh karena rata-rata anak didiknya berhasil dalam pelajaran matematika.

Ketika saya mengajar di daerah itu, saya tidak ikut mengajar dengan metode menghapal yang di pakai Pak Dullah, saya juga tidak pernah menghukum siswa jika mereka tidak bisa memahami pelajaran yang saya berikan. Saya bingung..ternyata rata-rata banyak siswa yang tidak berhasil, walaupun sudah berulang-ulang saya terangkan dengan berbagai pendekatan.

Tahun berikutnya, saya coba mengajar mengikuti metode Pak Dullah dengan cara menyuruh anak menghapal , Setiap pelajaran matematika anak-anak harus siap-siap menghapal topik topik yang di pelajari sebelumnya, kalau tidak hapal rotan melayang ke telapak tangannya. Dan....Aneh, ternyata rata-rata keberhasilan belajar matematika siswa meningkat.

Saya bingung jadinya...padahal dari beberapa buku yang saya baca, Matematika itu jangan dihapal tapi dipahami. Ternyata di sini itu tidak berlaku. Saya juga pernah baca tentang jangan sekali-kali memberikan hukuman pada siswa, jika mereka tidak memahami matematika karena mereka akan takut pada pelajaran matematika. Tetapi sekali lagi, di sini tidak berlaku.

Bastomi,S.Pd    ....Peserta Diklat Online n0. 27

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun