Ada yang istimewa di Monas hari-hari belakangan ini. Setelah selama sebulan, baru kemarin sore saya berkesempatan jalan sore di Monas. Sampai beberapa bulan lalu, setiap hari di Monas selalu diramaikan oleh pedagang asongan. Ada berbagai macam dijual oleh pedagang, ada air minum, air kelapa muda, teh kemasan, kopi instan, mi instan dengan air panas, souvenir berupa kaos atau pernik-pernik, kerak telor, bakso, soto, lontong, mi goreng, nasi goreng, ketan bakar, layang-layang, kaca mata, arloji, mainan anak, dan bermacam-macam dagangan lainnya. Selain itu ada juga rental sepeda, rental sepeda listrik, dan dilengkapi dengan jasa “patung manusia” yang bisa diajak berfoto. Sudah tentu ada photographer keliling yang siap mengabadikan suasana pengunjung di Monas. Dan satu lagi, ada pemberi jasa pijat refleksi,
body massage dan terapi bekam. Pokoknya ramailah seluruh kawasan Monas dengan kehadiran para pencari rejeki. Tetapi kemarin sore, semua pedagang itu tak ada lagi di dalam Taman Monas. Inilah yang saya sebut ada yang istimewa di Monas, tidak ada pedagang asongan yang berkeliaran di Monas. Luar biasa.
KEMBALI KE ARTIKEL