Sebelumnya, pada pagi 29 November 2020 sekitar pukul 09.45 WITA, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya pada 27 November lalu, erupsi kali ini menyemburkan abu vulkanik mencapai ketinggian 4.000m dari puncak gunung. Sementara laporan dari pos pemantau, hingga saat ini masih terdengar getaran dan gemuruh yang tercatat di seismograf dan gempa tremor terus-menerus.
"Setelah terjadinya erupsi Gunung Ile Lewotolok unsur TNI, Polri, bersama PPBD, dan instansi lainnya telah berupaya untuk mengevakuasi warga yang berada disekitar lereng Gunung Ile Lewotolok. Dan saat ini sudah ada sekitar 21 desa yang sudah diungsikan dibeberapa titik pengungsian di wilayah (Kota) Lewoleba. Untuk sementara, saat ini (evakuasi) masih dijemput kebeberapa desa warga untuk melaksanakan evakuasi ketitik pengungsian di posko-posko utama yang disediakan, terutama dihalaman kantor Bupati (Lembata) sini, kemudian ada di kantor BKD, di aula Angkara dan kantor Kelurahan Lewoleba Tengah" Mayor Inf. Ihsan (Danramil Lewoleba)
Masih berlangsung saat ini, status gunung berada dalam level siaga dan warga dihimbau tidak beraktivitas dalam radius 4km dari puncak gunung.