Setiap pukul enam pagi Pak Dudi selalu sudah duduk di beranda rumah. Secangkir kopi, roti atau kue-kue basah selalu menemani, tak lupa koran lokal sebagai sarapan otak sehari-hari. Banyak tetangga yang melintas di depan kediaman mewahnya, karena letaknya memang berada di pinggir jalan utama. Mayoritas pekerjaan mereka adalah petani dan pekebun, karena itu satu-satunya pekerjaan yang mudah didapatkan. Dudi mungkin lebih beruntung nasibnya, ia memiliki bisnis pribadi. Hampir 20 tahun ia dan sang istri berkecimpung dalam bidang jual beli tanah. Biasanya mereka mencari orang-orang yang tengah membutuhkan uang, sehingga ia bisa membelinya dengan murah lalu menjualnya kembali dengan harga yang berlipat ganda.
KEMBALI KE ARTIKEL