Diskriminasi jenis kelamin terjadi di sekitar kita dan sangatlah miris karena adanya anggapan bahwa mereka 'berbeda' dari kita karena jenis kelamin mereka yang merupakan trans. Saya mengikuti seminar CLeP FH Unair dengan Mbak Feby Damayanti yang mewakilkan Perwakos Surabaya membawakan mengenai diskriminasi trans-puan yang terjadi selama pengalamannya menjadi anggota dalam di Perwakos Surabaya. Ia mewakili organisasi waria pertama dan tertua di Indonesia yang menandakan adanya sejarah panjang dalam perjuangan untuk mencapai titik dimana diskriminasi bisa dihapuskan. Tidak lupa bahwa Indonesia sendiri masih belum memiliki konsensus dimana hak-hak dari kaum trans-puan dapat terjamin. Peluang kecil yang mereka miliki juga memaksa mereka untuk menjalani kehidupan yang cukup keras. Semua juga berasal dari latar belakang mayoritas masyarakat Indonesia terutama kota Surabaya yang menganggap bahwa jenis kelamin masih ada dua dan tindak untuk mengganti jenis kelamin dianggap haram oleh norma agama dan norma sosial.Â
KEMBALI KE ARTIKEL