KEMENLU BEM FSSR UNS PERDULI “REFLEKSI”
Sore itu Jum’at (03/1) nampak berbeda disekre BEM FSSR UNS, terlihat para mahasiswa yang diketahui sebagai pengurus BEM FSSR UNS yang dimotori kemenlu (Kementrian Luar Negeri) BEM FSSR UNS mengadakan sebuah agenda yang dilansir sebagai “Refleksi 2013”. Benar saja mereka berkumpul untuk merefleksikan peristiwa apa saja yang sudah terjadi di sepanjang tahun 2013 di Indonesia. Mulai dari budaya, sosial, politik, hingga pendidikan tak lepas dari pengamatan para aktivis mahasiswa itu. Lontar pendapat antar para aktivis itu berlangsung sangat menarik. Pemikiran-pemikiran mereka yang kritis membuat suasana refleksi menjadi sangat hidup. Latar belakang adanya refleksi ini dikarenakan menurut mereka pada pergantian tahun 2014 ini sewajarnya kita mengevaluasi apa yang telah terjadi di tahun sebelumnya yakni tahun 2013 serta ini salah satu wujud kepedulian merka terhadap bangsa yang mereka cintai. Banyak hal yang perlu diperhatikan pada tahun 2013 yang terjadi di Indonesia. Dengan mengetahuinya peristiwa-peristiwa yang terjadi setidaknya mereka akan mengerti bagaimana harus mengambil sikap. Ada beberapa point penting yang dihasilkan dari refleksi ini, yakni kurangnya penghargaan bagi SDM Indonesia yang berkualitas serta kurangnya pengelolaan SDA Indonesia, adanya krisis kepercayaan di Indonesia, kurangnya pemimpin yang mempunyai ideologi, pemimpin-pemimpin yang mulai egois dengan kepentingan pribadi tanpa memikirkan kepentingan rakyat dan masih banyak lagi. Namun para mahasiswa yang disebut sebagai agent of change itu tetap memiliki harapannya demi Indonesia. Mereka tetap menyelipkan harapan dan doa dalam akhir refleksi, seperti semoga akan ada pemimpin yang lebih memperdulikan masyarkat, toleh masa lalu untuk pembelajaran di masa depan, lihat 2013 sebagai pembelajaran, 2014 menjadi awal kebangkitan dari keterpurukan untuk Indonesia.