Untuk ukuran orang Indonesia, usia 75 tahun masih sanggup melakukan perjalanan jauh, sudah merupakan sebuah surprise..Karena kebanyakan, diusia mendekati 70 tahun, sudah mulai duduk dikursi goyang dirumah. Karena merasa sudah tidak sanggup lagi keluar rumah untuk melakukan perjalanan keluar kota. Apalagi bila perjalanan tersebut harus menempuh jalan darat dalam ukuran ribuan kilometer
Mungkin apa yang dilakukan nenek berusia 97 (Sembilan puluh tujuh) tahun ini, bukan hanya merupakan sebuah surprise bagi kita semuanya, tapi setidaknya dapat menjadi bahan renungan diri.
Dorothy Caldwell , nenek berusia 97 tahun ini, minggu lalu ,tanggal 7 Juni, 2015, ikut ambil bagian dalam ajang ketahanan Endurance Rally Association’s Trans America Challenge yang sudah berlangsung hari Minggu yang baru saja berlalu. Dorothy merupakan navigator tertua dalam rally kelas dunia ini, mendampingi putranya Alastair, yang berusia 72 tahun.
World rally ini, akan menempuk jarak sekitar 9.500 kilometer atau kira kira setara dengan jarak 7 kali jarak tempuh dari Padang ke Jakarta,yang berjarak lebih kurang 1.350 Km. Rally ini ,akan melintasi 15 negara ,selama 22 hari . Start pertama di awali di Halifax, Nova Scotia, yang berlokasi di Pantai Timur Kanada. Garis finishnya berada di Pantai Barata, San Fransisco, California Amerika Serikat.
Menggunakan Mobil Tua Tahun Bikinan 1963.
Menariknya, mereka akan menggunakan mobil tua yakni Rolls-Royce Silver Cloud III buatan 1963.
Wanita kelahiran Inggeris, yang menetap di Wellington, New Zealand ini, mengikuti rally empat tahun lalu. Dalam perjalanan perdananya tersebut ,Dorothy juga bertindak sebagai navigator.Pada tahun 2012 .wanita ini juga sudah mengikuti ajang ketahanan yang serupa di Myanmar. Juga mendampingi putranya.
Dorothy memiliki tugas utama untuk memastikan mobil berada di jalur yang benar. Ia harus memperhatikan peta dan memberi informasi perkembangan jarak tempuh.
Mendapatkan Gelar :” Spirit of the Rally”
Bertugas sebagai Navigator dalam perjalanan sejauh ini, bukan hal mudah, tapi Dorothty sudah memiliki pengalaman yang lebih dari cukup. Oleh karena itu. Tak heran ia mendapat gelar sebagai "Spirit of the Rally" pada ajang Trans-America Challange 2012.
"Ini mungkin akan menjadi reli panjang terakhir saya. Reli pertama saya bersama Alastair berlangsung di Suffolk pada 2011. Saya menilai (menjadi navigator) merupakan hal mudah. Karena itu, saat ia (Alastair) meminta saya menjadi navigatornya di Trans-America Challange 2012, saya memenuhinya," tutur perempuan yang sudah memiliki lima cucu dan 10 cicit itu.(sumber berita: www.okezone,com/foto: daily mail
Catatan Penulis
Membaca ketegaran dan kehebatan nenek berusia 97 tahun ini, tentu saja bukan hanya sekedar menimbulkan decak kagum dalam diri kita. Tetapi lebih daripada itu adalah sebuah momentum.kita semuanya menjadikan kilas balik bagi diri kita.
Untuk senantiasa merawat dan menjaga kebugaran diri,lahir dan batin. Sehingga usia tua bukan halangan untuk melakukan sebuah perjalanan jauh. Hidup memang merupakan sebuah proses pembelajaran diri ,tanpa akhir . Membaca sebuah pengalaman orang lain ,untuk kemudian melupakannya, adalah merupakan sebuah tindakan yang sangat menyedihkan, Karena sebuah kesempatan untuk meraih butir pencerahan diri, kita biarkan tercampak begitu saja.
Wollongong. 9 Juni, 2015
Tjiptadinata Effenei
