Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif Pilihan

“Quantum Leap eSeMKa”

23 September 2014   18:58 Diperbarui: 20 Oktober 2017   09:51 181 2

“Quantum Leap eSeMKa”

Indonesia International Motor Show (IIMS) ke 22 baru saja dibuka, namun dalam lima hari penyelenggaraan jumlah pengunjung sudah menembus angka seratus ribu orang lebih, Antusiasme pengunjung dimanjakan dengan kemewahan mobil-mobil produk unggulan berbagai merek ternama dari luar negeri. Tapi sayang, mungkin juga karena Tema yang diusung International Motor Show maka produksi mobil lokal tidak muncul dalam pameran ini, atau memang mobil produksi lokal memang belum eksis. Sayup-sayup terdengar kalo mobil lokal diwakili oleh mobil konsep dan mobil kontes yang ditempatkan diluar hall utama jauh dari pusat keramaian.

Mobil produk lokal didengungkan dengan semangat nasionalisme dan disebut “Mobil Nasional” atau Mobnas belakangan ini selalu kita dengar saling berebut kemunculanya beritanya. Mobil eSeMKa merupakan produk Sekolah Kejuruan yang dipromosikan oleh bpk Jokowi sejak menajabat sebagai Walikota Solo 2011 dan mobil listrik Tucuxi merupakan produk benkel “Kupu-kupu Malam” yang menjadi proyek pribadi bpk Dahlan Iskan yang menjabat Menteri BUMN.

Wacana pengembangan Mobnas sudah lama dimulai ditanah air tercinta ini, Awalnya pada Kerjasama Indonesia Jepang yang disingkat “Kijangmerupakan salah satu mobnas yang dilahirkan pada tahun 1975 dan sejak itu lebih 17 merek Mobnas yang berusaha dikembangkan yang merupakan murni produk lokal. Diantara mobil konsep yang telah dikembangkan tersebut beberapa diantaranya Maleo, Timor, Kancil, Macan, Gangcar, Marlip, Tawon, Komodo dan Nuri. Tapi sayangnya mobnas tersebut berakhir sampai kepada mobil konsep saja, tidak dapat berlanjut masuk dalam production line (jalur produksi) apakah karena kegagalan mengandung investor atau kegagalan mendapatkan izin kementrian yang selalu dibentengi oleh mafia otomotif dan importirnya. Kode kunci sukses mobnas adalah “I2” Izin & Investor.

Trending topic mobnas #eSeMKa mencapai puncaknya ketika bpk Jokowi mencanangkan eSeMKa menjadi #mobil#dinas#DKI, wacana tersebut coba diwujudkan dengan mengarak mobil eSeMKa dari kandangnya di Solo ke Jakarta melalui jalan darat untuk pembuktian ketangguhan dan kesiapannya dalam uji kelaikan di Kemetrian Perindustrian dan di kementrian Perhubungan. Tapi saying, hasil test menunjukkan eSeMKa dinyatakan belum lolos uji kelaikan, dengan beberapa catatan kecil untuk perbaikan gas buang yang tidak memenuhi standar EURO-2 dan dengan bahasa klise cahaya Head-Lamp yang terlalu redup disebelah kiri yang belum dapat memenuhi standar keselamatan. Sebenarnya pengujian ini ingin menyarakan agar dilakukan disain ulang eksterior mobil eSeMKa ini yang lebih mencirikan identitasnya ketimbang mencomot body-part merek lain. Secara kinerja sebagaimana diakui oleh tim arakan Solo-Jakarta bahwa tenaga yang disemburkan mesin eSeMKa masih lemah dan konsumsi bahan bakar masih relatif boros atau sekitar 6km/liter.

Kemunculan eSeMKa sempat mengejutkan masyarakat, sebenarnya bukan hanya karena kemunculannya diusung oleh Gubernur DKI yang cukup fenomenal tetapi pendekatan yang dilakukan eSeMKa juga cukup fenomenal. eSeMKa melakukan “Revolusi Mental” yang berani dengan pendekatan membentuk kemandirian produk melalui pembuatan “main engine” melalui proses casting atau pengecoran sementara untuk body-part yang relative mudah, eSeMKa lebih memilih dengan mengadop komponen-komponen yang ada dipasar. Sebenarnya pendekatan ini kebalikan dengan pendekatan Industri Penerbangan tanah air yang didukung teknologi tinggi, dimana mereka memulai produk konsepnya dengan kemandirian disain aerodinamik system atau karoseri/body-partnya dan menggunakan mesin import.

Penyempurnaan mobnas ini perlu melibatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan universitas untuk teknologi kekiniannya serta bengkel-bengkel mobil kontes yang kuat dalam desain interior dan eksterior mencirikan kreatif desain dan seni lokal.

Pada IIMS ke 22 ini merek-merek ternama berpesta-pora memunculkan produknya dengan berbagai karakter andalan, Chrysler menampilkan mobil sedan mewah berotot (muscle-car) dengan V-engine 6000Cc menjadikanya mobil tercepat yang dapat mencapai kecepatan 300 km/jam. Mercy mengeluarkan mobil mewah teknologi tinggi dengan performan akselerasi layaknya mobil sport dengan pencapaian kecepatan 100km dalam 8 detik. Honda memperkenalkan mobil ramah lingkungan yang irit dengan konsumsi bahan bakar satu liter untuk 25km lebih. Kata kunci yang ditawarkan umumnya berkisar kepada kemewahan, kenyamanan, keamanan dan ramah lingkungan. Kenyamanan untuk produk mobil saat ini diartikan sebagai fasilitas car entertainment yang dapat dihubungkan dengan smart-phone untuk mengakses social media sambil berkendara. 

Para produsen mobil ini mencurahkan dana riset dan pengembangan setiap tahunnya untuk mendapatkan teknologi baru. Sebagai ilustrasi, tim-tim balap F1 menghabiskan ratusan juta dolar untuk membeli teknologi yang mampu memotong waktu sebesar 0,5 s/d 1 detik dalam satu putaran (lap) disetiap sirkuit yang dicoba. Dana yang dikelola penyelengara balap F1 itu setiap tahunnya hampir sama dengan dana APBN pemerintah Indonesia.

Demi mengejar ketertinggalan teknologi mobnas eSeMKa kedepan, tidak cukup hanya berjalan dijalur konvensional karena para produsen mapan berlari dengan dana riset ratusan juta dolar untuk meninggalkan para pesaingnya. eSeMka sebagai mobnas harus melakukan “Revolusi Mental” kembali dengan menggunakan strategi pintar untuk melakukan lompatan kedepan (quantum-leap) guna mensejajarkan diri dengan para produsen dan merek ternama lainnya.

Langkah Awal eSeMKa, kejelian yang tidak ditoleh produsen mapan saat ini adalah dengan memasuki pasar melalui pendekatan mobil berbahan bakar gas (BBG). Dikala para pemain otomotif tersebut sibuk memanjakan konsumen kelas menegah atas dengan fitur-fitur kemewahan dan kenyamanan, eSeMKa dapat menawarkan solusi bagi masyarakat menegah bawah yang sedang khawatir dengan rencana pemerintah baru menaikkan harga BBM. Pendekatan ini sekaligus menyelesaikan permasalah internal eSeMKa dengan standar gas buang yang dipersyaratkan pemerintah.

Langkah Lanjut eSeMKa, kerjasama dengan bengkel “Kupu-kupu Malam” untuk mengadopsi teknologi mobil-listrik atau kombinasi keduanya yang dikenal sebagai mobil-hybrid dengan menggunakan BBM/BBG dan listrik. Pendekatan ini dapat merebut sedikit pasar kelas atas nasional, apalagi jika dikombinasikan dengan kerjasama bengkel Signal Kostum dari Bandung yang selalu memenagi lomba kontes desain interior dan eksterior sehingga persyaratan perizinan terhadap originalitas desain dapat diperoleh dari pemerintah. Pada tahapan ini tidak perlukan lagi keistimewaan sebuah mesin mobil sport untuk berakselerasi pada kecepatan 100km, semmua mobil listrik dapat melakukanya dalam beberapa detik saja dengan suara yang senyap.

Walaupun dua tahapan penetrasi pasar eSeMKa tersebut diaatas sudah dipersiapkan, akan tetapi faktor kendala utama 17 mobnas terdahulu (Investor) tetap harus dicarikan solusinya. INVESTOR inilah yang akan mengucurkan dananya untuk membangun pabrik yang memungkinkan eSeMKa masuk jalur produksi yang belum pernah di dapat mobnas sebelumnya. Goverment good will dapat dilakukan dengan melibatkan BUMN seperti PT. Pindad atau IPTN dlsb.

Kedepan, pemerintah dapat mendukung penggunaan mobil-listrik yang ramah lingkungan terutama di daerah perkotaan, dengan mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan BBM/BBG di pusat kota yang memproduksi gas CO2 yang mencemari. Pengisian/charging baterai mobil listrik umumnya dilakukan dirumah karena membutuhkan waktu yang cukup lama (4s/d8Jam). Saat ini mulai dikembangkan teknologi fast-charging untuk pengisian baterai mobil tanpa menggunakan kabel atau cordless. Kutup-kutup magnet diletakkan dilantai parkir dan lantai bawah/deck mobil, sehingga baterai dapat terisi ketika mobil diparkir.

siTikar eSeMKa, pemerintah dapat membantu pengebangan City-Car yang berbasis tenaga listrik yaitu dengan mengelar anyaman lepengan konduktor (tikar) ditengah-tengah jalur mobil yang akan menjadi kutup-kutup magnet ketika dialiri listrik sehingga mobil dapat menerima kiriman daya listrik melalui kutup magnet yang dipasang di lantai bawah/deck mobil.Konsep ini layak seperti KRL (Kereta Listrik) yang menggunakan lengan (pantograph) diatap yang menjadi penghubung dengan kabel saluran listrik diatas,hanya saja lengan penghubung tersebut digantikan dengan kutup-kutup mangnet.

Karena mobilini menggunakan prinsip transformator untuk mendapatkan asupan tenaga listrik dari infrastruktur jalan (sitikar) yang dilaluinya sehingga mobil ini disebut “TransforCar”.

MagneticCar eSeMKa, perkembangan Advanced Technology atau tingkat lanjut teknologi mobil yang belum dilakukan saat ini adalah menggunakan teknologi magnet. Teknologi ini baru diterapkan pada kereta api atau yang disebut Magnetic Levitation Train atau Maglev. Shanghai Maglev dapat melaju dengan kecepatan rata2 400km/jam dengan rekor kecepatan 500km/jam. eSeMKa yang sudah dilengkapi infrastruktur siTikar yang digelar di jalan raya atau jalan tol, pada tahapan ini tidak lagi berupa mobil listrik tetapi akan tetapi digerakkan oleh medan magnet. Infra struktur siTikar yang digelar dijalur mobil beroperasi dalam 2 mode medan magnet, yang pertama akan berfungsi sebagai liviation atau mengangkat mobil setinggi 10cm dari permukaan jalan dan kedua berfungsi mengerakkan mobil maju kedepan. Ketika mobil ini dijalankan layaknya seperti terbang atau disebut flying-car dan akan tetapi karena mobil ini digerakkan oleh medan magnet maka mobil ini disebut MagneticCar.

Kita bisa bayangkan jika jalan tol Jakarta-Surabaya yang akan dibangun dan dilengkapi dengan siTikar magnet maka eSeMKa type MagneticCar ini akan dapat menempuh jarak tersebut kurang dari 2jam. Setiap mobil yang diproduksi type ini tidak perlu lagi mempunyai karakteristik muscle-car untuk dapat mencapai kecepatan 300km/jam. Mobil magnet ini nantinya tidak terbatasi olehkecepatan tapi lebih kepada kenyamanan pengendara karena kecepatannya mendekati kecepatan peluru yang digelari Bullet-Car dan akselerasi yang dirasakan seperti lontaran atau tembakan pistol.

Ketika zaman teknologi siTikar eSeMKa tiba dan mulai diterapkan, makaakan terjadi banyak transaksi antara pengguna jalan dan penyedia jalan, pengguna jalan juga harus membayar toll-fee jumlah energi listrik yang dipakainya dan biaya jasa pengaturan lalu lintas dari jumlah, oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan dan pengawasan transaksi komersil sektor energi ini.

Sebagai ilustrasi, beberapa tahun belakangan ini Bank Central Indonesia mengeluarkan aturan larangan terhadap penggunaan Bit-Coin yang merupakan mata uang dunia maya. Awalnya Bit-Coin digunakan untuk transaksi pembelanjaan virtual games, akan tetapi dalam perkembangannya Bit-Coin tersebut mulai digunakan untuk pembelanjaan barang-barang dunia nyata.

Oleh karena itu transaksi energi listrik dikemudian hari akan ditetapkan dalam satuan mata uang sendiri yang disebut CENTA atau Coin Energy & Traffic Arrangement. Setiap aliran transaksi Centa tersebut diawasi oleh semacam Bank Central yang disebut Bang Centa.

Transaksi Centa nantinya tidak hanya berlaku searah tetapi dapat dilakukan dalam dua arah. Sebagai contoh, Pemilik ElectricCar dan MagneticCar yang mempunyai panel surya di atap rumahnya yang disebut Solar Home System dapat mengisi baterai mobilnya dimalam hari (untuk kapasitas 250km) dan menggunakan energi tersebut disiang harinya pulang pergi ke kantor sejauh 50km kemudian men-discharge sisa energi yang dimilikinya ke siTikar sistem sehingga dia mendapat 200 unit Centa.

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun