Bermula dari bijimu yang secui sawi aku belajar mengeja tuhan, mengenal degup yang berharap lembut tumbuh menyubur bersama dedahan penampung ranting dan rimbun daun, maka melengitlah pohon nur, reranting, dedahan dan cahaya, tempat segala anak mendongak takjub pada kehidupan.
KEMBALI KE ARTIKEL