Jujur saja, selepas Piala Dunia Afsel 2010 saya meragukan keberlangsungan generasi hebat Spanyol. Ternyata mereka menjawab keraguan saya tersebut dengan prestasi yang gemilang. Pada pertandingan final, Javi dkk., mendominasi permainan dan memanfaatkan 'antiklimaks permainan' lawannya, Swiss, yang begitu perkasa pada penyisihan grup. Benar-benar di luar dugaan. Saya sebenarnya mengharapkan De Natie mampu menahan Spanyol. Akan tetapi dalam pertandingan final di Aarhus, Sabtu lalu tersebut, Yann Sommer cs., seperti terhipnotis dan jarang mengambil kendali permainan. Bahkan, Sommer sendiri membuat 'blunder' yang berakibat gol kedua.
Permainan skuad U21 Spanyol tidak jauh berbeda dari senior mereka, yakni mengandalkan penguasaan bola dengan umpan-umpan pendek dan datar. Meskipun terlibat agak kaku, namun 'platform tiki-taka' mereka telah terlihat. Sebagian besar lawan yang mereka hadapi, termasuk Swiss, seperti terpaku oleh pergerakan anak-anak Spanyol yang dinamis. Mereka praktis hanya kerepotan ketika menghadapi Inggris. Itu saja dalam satu babak, karena babak kedua mutlak mereka kuasai.
Dengan tambahan prestasi ini tampaknya Spanyol telah siap menuju ke Polandia dan Ukraina 2012 (mengacu pada klasemen sementara Euro Qualifiers). Kekuatan mereka akan semakin bertambah karena kini telah muncul pemain-pemain muda berbakat. Spanyol tetaplah kandidat juara Eropa 2012 dan kehadiran mereka akan menakutkan setiap lawan yang mereka hadapi. Kini tinggal usaha Vicente Del Bosque sebagai entrenador tim senior untuk mempertahankan mental positif tersebut. Dengan sukses ganda pada tingkat senior dan yunior ini jelas bahwa Spanyol menjadi "the most wanted team" pada Euro 2012 nanti.
Selamat Spanyol.