Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Marek Jankulovski, the Lone Ranger of the Tatra

24 Juni 2011   12:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 384 0
Ranger adalah salah satu kesatuan penjaga keamanan -- yang jelas bukan Satpol-PP, hihi. Ranger memiliki tugas khusus menjadi pengawal sebuah wilayah, seperti yang sering kita saksikan dalam film-film Hollywood. Sedangkan Tatra adalah nama pegunungan terkenal yang terletak di kawasan negara Ceko dan Slovakia (dulu Cekoslovakia; mungkin sebagian Kompasianer pernah mengetahui pisau silet bermerk 'Tatra' yang bertuliskan 'Made in Czechoslovakia'?). Meskipun secara administratif Tatra sekarang masuk dalam wilayah Polandia dan Slovakia, namun sejarah mencatat bahwa Slovakia pernah menjadi satu dengan Ceko. Analogi ini saya berikan kepada Marek Jankulovski, pesepakbola yang berposisi resmi sebagai pemain belakang (penjaga keamanan tim) dan berasal dari Republik Ceko (tempat pegunungan Tatra berada). Janku memang satu-satunya pemain Ceko yang bermain untuk Milan, tidak ada kompatriot yang menemani. Meskipun demikian, ia tetaplah ranger. Maka ijinkanlah saya menyebutnya pula sebagai 'Lone Ranger'. Istilah ini saya ambil dari nama tokoh 'hero' kartun yang pernah ditayangkan oleh televisi kita pada era 1980an. Menjelang bergulirnya musim baru 2011/2012 Marek Jankulovski mengakhiri kebersamaannya bersama Milan -- demikian berita terakhir tersiar. Untuk selanjutnya, ia akan pulang kampung untuk memperkuat klub Banik Ostrava, klub kota tempat kelahirannya sekaligus tempat ia mengawali karir. Marek Jankulovski adalah pesepakbola yang memiliki tipe petarung tanpa kompromi. Cara ia bermain sangat khas Eropa Timur. Sebagai seorang defender, tak jarang ia melakukan marking yang keras dan lugas. Meskipun sebagai pemain bertahan, ia adalah seorang bek modern yang sering membantu penyerangan. Selain itu, ia memiliki modal lain untuk tetap eksis yakni tendangan keras kaki kiri. Terutama untuk tim nasional Republik Ceko, Jankulovski tak jarang menjadi eksekutor tendangan bebas. Semua unsur ini tergabung menjadi satu dan tercermin melalui tampangnya yang 'khas bangsa Slav': dingin, sangar, dan tanpa ekspresi. [caption id="attachment_116048" align="aligncenter" width="300" caption=""The Glory of Athens, 2007""][/caption] Selama membela Rossoneri kontribusi Jankulovski bukan semata menjadi pelengkap skuad. Ia adalah salah satu dari 11 pemain yang menjadi 'the winning team' Liga Champions 2007. Boleh dikatakan inilah puncak prestasi Jankulovski sebagai pesepakbola profesional. Sebuah kepercayaan besar dari Carlo Ancelotti memilihnya dalam 'starting line-ups' waktu itu. Dengan sukses tersebut, Jankulovski mengikuti jejak kompatriotnya, Vladimir Smicer, menjadi pemenang Liga Champions. Selanjutnya, musim terakhir bersama Milan tentunya memberikan kesan yang mendalam baginya. Meskipun di sepanjang musim lalu ia diganggu oleh cidera, namun keberhasilan Milan menjadi scudetto tetaplah menjadi bagian dari keberhasilannya pula. Atau sebaliknya, Jankulovski adalah bagian dari kesuksesan Milan meraih gelar ke-18. Sangat istimewa karena nomor 18 adalah juga nomor punggungnya. [caption id="attachment_116049" align="aligncenter" width="300" caption=""Membela Negara, Menghadapi Rekan Klub""][/caption] Pertimbangan lewatnya puncak karir, turunnya kebugaran, dan persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan posisi yang ia tempati mungkin membuat Jankulovski berpikir "inilah saat yang tepat untuk melepas atribut resmi sebagai seorang Rossonero". Enam musim, 1 trofi Serie A, 1 trofi Liga Champions, ditambah 1 trofi Piala Dunia Antarklub dan 1 trofi Piala Super Eropa tampaknya sudah cukup untuk membuktikan bahwa dirinya tercatat sebagai salah seorang pesepakbola Ceko yang paling sukses yang merumput di negeri orang. Ia dapat disejajarkan dengan sederet nama yang menjadi pilar kehormatan sepakbola Ceko dalam dua dekade terakhir, seperti Pavel Srnicek, Lubos Kubik, Lubomir Moravcik, Pavel Nedved, Miroslav Kadlec, Vaclav Nemecek, Jiri Nemec, Radoslav Latal, Radek Bejbl, Peter Cech, Tomas Rosicky, Milan Baros, Patrik Berger, Karel Poborsky, dan Smicer. Mereka semua adalah untaian mata rantaiĀ  'golden generation' Republik Ceko semenjak penampilan menawan mereka pada Euro 1996. Sejak saat itu Ceko seperti menemukan kembali kepercayaan sebagai salah satu produsen pesepakbola berbakat setelah 'mandeg' beberapa saat. Karir Profesional 1994-2000 Banik Ostrava (100 penampilan, 15 gol) 2000-2002 Napoli (penampilan 51, 8 gol) 2002-2005 Udinese (91 penampilan,15 gol) 2005-2011 Milan (117 penampilan, 4 gol) Karir Internasional 2000-2009 Republik Ceko (77 penampilan, 11 gol) Penghargaan Individu 2007 Pemain Terbaik Republik Ceko Arivederci Jankulovski; Thank you for the scudetto; Thank you for the Athens glory. FORZA MILAN!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun