Perawatan kesehatan primer menitikberatkan kehamilan dan persalinan yang aman. Kesehatan ibu yang berkualitas sangat menentukan pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.Untuk menjawab permasalah tersebut perlu diupayakan kebijakan yang memilki daya ungkit besar dan dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat itu sendiri. Untuk itu digalakkan Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang memperkecil kendala dalam pelayanan kesehatan reproduksi perempuan. Gerakan Sayang Ibu (GSI) dirumuskan menjadi semacam gerakan yang dilaksanakan dalam upaya membantu salah satu program pemerintah untuk peningkatan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang berdampak terhadap upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) karena hamil, melahirkan dan nifas. Gerakan Sayang Ibu merupakan modifikasi dan reaktualisasi dari Gerakan Kesejahteraan Ibu yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Juni 1988 dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu secara keseluruhan, termasuk kualitas hidup dan status wanita di Indonesia.Tujuan utama dari Gerakan Kesejahteraan Ibu tersebut adalah menurunkan jumlah kematian ibu secara nyata dan memastikan setiap ibu di Indonesia mendapat kesempatan untuk melahirkan bayi sehat dan selamat (Depkes RI, 1995 dalam Budianto, 2006: 5).