Dilihat dari segi peringkat, merupakan sebuah tantangan yang cukup mendebarkan bagi Ginting sebab saat ini Antonsen diketahui memiliki peringkat yang lebih tinggi darinya. Bahkan Antonsen telah diakui sebagai pemain tunggal putra terbaik peringkat pertama di negaranya, menggeser posisi rekan sesama pebulutangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen.
Servis pertama dilakukan oleh Antonsen. Pertandingan ini dimulai dengan reli cukup panjang yang pada akhirnya menghasilkan poin untuk Denmark setelah bola yang diberikan Ginting keluar lapangan. Namun Ginting membalas poin tersebut dengan keberuntungan sebagai akibat kesalahan yang dilakukan oleh lawan. Pertandingan babak pertama diwarnai dengan aksi saling kejar poin.
Ginting bermain dengan cukup sabar serta konsisten. Pada pertengahan babak pertama Ginting mulai melakukan beberapa kali serangan drop shot dan jumping smash mematikan yang cukup menekan. Perlawanan terhitung sengit dengan kekuatan lawan yang terasa setimbang. Beberapa netting tipis pun berhasil dimenangkan oleh Antonsen, akan tetapi Ginting cukup banyak diuntungkan oleh bola panjang yang mampu dibacanya dengan tepat sehingga jatuh keluar dan menghasilkan angka.
Pada menit-menit akhir babak pertama, sempat diajukan challenge yang ternyata menghasilkan bola keluar. Hal tersebut sekali lagi menguntungkan Ginting hingga membawanya kepada game point 20-15. Namun Antonsen sempat mengejar ketertinggalan dan menghasilkan tiga angka tambahan. Pertandingan babak pertama ditutup oleh smash keras Ginting yang membawa mereka pada usai dengan 21-18 tertera di papan angka.
Pertandingan babak kedua berlangsung kurang lebih sama, diwarnai dengan saling berkejar angka. Antonsen unggul cukup jauh kali ini. Kendala kecil sempat mengisi babak kedua, salah satunya adalah faktor angin yang membuat Ginting terlihat tidak nyaman.
Kestabilan mental Ginting begitu patut diacungi jempol. Dapat dilihat, strategi Ginting dalam babak ini adalah mengumpulkan poin sembari terus menguras tenaga lawan.