Hari Rabu, 26 Juni 2024, menjadi momen bersejarah bagi seluruh civitas akademika IAI Sumbar Pariaman. Aula kampus yang biasanya tenang, mendadak berubah menjadi pusat perhatian dengan gemerlap cahaya dan semangat yang membara. Hari itu, pemilihan duta kampus atau yang dikenal sebagai pemilihan Cik Uniang dan Cik Ajo, akan segera dimulai.
Sejak pagi, aula kampus telah dihiasi dengan dekorasi warna-warni yang mencerminkan kearifan lokal Minangkabau. Para mahasiswa, dosen, dan staf kampus berbondong-bondong hadir, mengenakan pakaian adat yang indah, menambah semarak acara ini. Suara riuh rendah perbincangan dan tawa bercampur dengan alunan musik tradisional yang mengiringi setiap langkah mereka.
Di tengah aula, delapan peserta berdiri dengan penuh percaya diri. Mereka adalah wakil dari masing-masing program studi, terdiri dari empat Cik Uniang dan empat Cik Ajo. Wajah mereka memancarkan semangat dan keyakinan, siap untuk menunjukkan yang terbaik di hadapan dewan juri yang dihormati: DR. Andrianto, M.A; Firda Khairati Amris, M.Pd; Syafrizal Effendi, S.Psi; dan Windu Nur Ilahi. Setiap langkah dan gerak-gerik peserta dipantau dengan cermat oleh mata-mata teliti para juri.
Acara dibuka dengan sambutan dari rektor kampus yang menyampaikan betapa pentingnya acara ini sebagai ajang untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kecintaan terhadap budaya lokal di kalangan mahasiswa. Setelah itu, satu per satu peserta tampil di hadapan audiens, mempersembahkan bakat dan kemampuan mereka dalam sesi tanya jawab serta unjuk bakat.
Rodi Hartono dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) memukau penonton dengan kemampuannya dalam pidato motivasi yang membakar semangat. Sementara itu, Nailul Muna dari program studi yang sama, memikat hati juri dengan tarian tradisional yang anggun dan penuh makna. Sorak sorai penonton mengiringi setiap penampilan, menambah suasana semakin meriah.
Setelah melalui penilaian yang teliti dan diskusi panjang, tiba saat yang dinantikan. Dengan penuh antusiasme, pembawa acara mengumumkan bahwa Rodi Hartono dan Nailul Muna terpilih sebagai Cik Ajo dan Cik Uniang tahun ini. Tepuk tangan meriah membahana di seluruh ruangan, disertai senyum bangga dari para pendukung mereka.
Di antara kerumunan, tampak Nora Afnita, M.Pd, ketua Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling Islam, tersenyum haru. Ia segera naik ke panggung untuk memberikan ucapan selamat dan berfoto bersama kedua duta kampus yang baru terpilih. Kebanggaan terlihat jelas di wajahnya, mencerminkan betapa berartinya prestasi ini bagi seluruh keluarga besar IAI Sumbar Pariaman.
Hari itu, aula kampus tidak hanya menjadi saksi dari sebuah kompetisi, tetapi juga perayaan semangat, budaya, dan kebersamaan. Momen ini akan terus dikenang sebagai bukti bahwa di IAI Sumbar Pariaman, setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang inspiratif dan membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.