Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tidak Dimengerti

18 Oktober 2023   10:11 Diperbarui: 18 Oktober 2023   10:40 104 0
Wajahnya bersinar menyemangati sesuatu yang belum dipahaminya. Waktu merekam lambaian tangan yang digiring sebuah senyuman hangat di dua belah bibir pucat itu. Paras kusam tampak cerah. Lihatlah, malaikat pagi mengajaknya bercanda hingga rona di pipi tampak berseri. Kaos kebesarannya bahkan terpantul anggun. Senyum memoles semua bentuk kekurangan yang dimilikinya menjadi terhapus, meski hanya beberapa detik saja. Maka, penderitaan tatapan iba berlanjut tatkala dua kakinya terseret mendekati halaman rumah. Awan menggelap. Terik mendadak padam. Tubuhnya bergerak patah-patah. Kaku tampak mengemban beban yang amat berat. Angin seolah hendak dirabanya. Jemari masih berdiri di ambang udara.Hasratku melirik sejenak, memerhatikan jiwa yang merintih keadilan kepada alam. Kulempar sebuah senyuman seanggun melati yang mekar. Dua bola mata yang tidak memahami dosa itu berbinar, lebih cerah dibanding purnama nanti malam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun