10 Oktober 2011 04:41Diperbarui: 26 Juni 2015 01:08501
padahal sudah kupunguti bulir merahjambu di pipimu hingga hujan hanya membayang pada sekeranjang doa yang takpernah alpa melesat membersamai cahaya pagi yang masih belia cahaya di sepenggalah dhuha cahaya putih matahari saat ia menggelincir dari atas kepala cahaya senja ketika ia merona jingga cahaya rembulan di awal sepertiga dan cahaya-cahaya diantaranya yang kini menjadi karib bagi kelopak untuk mewartakan cinta mempersunting senyum dalam bilur bening air mata."hujanku untukmu, begitupula doaku"Kebumen, 27 Juli 2011untuk Lelaki Matahariku
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.