Berikut saya tuliskan pengalaman saya kemarin tanggal 5 Jan 2011 (sepulang dari Tokyo, kebetulan saya sedang tuga belajar disana, dan sedang pulang dlm rangka liburan), semoga bermanfaat, bukan jadi patokan sih, hanya sebagai informasi aja.
Saya pulang ke Indonesia saat itu dengan rekan Budianto Prasetio, jadi kami paparkan disini pengalaman kami berdua, biar jadi acuan rekan-rekan yang mau pulang.
Di Bandara Narita, Tokyo :
1. Ada baiknya jangan ada barang2 yang disimpan di saku celana, jaket maupun baju, karena ketika melalui pintu sensor, jaket/coat dilepas semua, dan tdk ada yg diperkenankan berada di saku (walo uang receh), pengalaman Budi san, dia sampai repot2 memindahkan semua recehan dia yg ada di saku jaket, dan jujur aja ini memakan waktu, dan bikin kita nervous.
2. Lbh baik isi form yg kita peroleh dari imigrasi Japan (reentry form) sebelum masuk ke imigrasi (imigrasinya sama koq kaya waktu kita dulu ke Japan), lengkap dgn nomor penerbangan kita.
3. Ttg barang bawaan (yg masuk ke kabin), siap2 aja utk di-interogasi lebih, dan laptop siap2 utk dikeluarkan (tdk didalam tas), jadi tempatkan laptop di tas yg mudah terjangkau dan mudah dimasukkan lagi. Pengalaman Budi san, dia kebetulan bawa digital photo frame yang dimasukkan di tas bareng ama laptop, lalu entah karena apa dia diminta utk membongkar barang2nya semua. Mungkin di sensor, digital photo frame itu terlihat mencurigakan.
Selebihnya sih aman,...
Lalu di pesawat :
Di pesawat, kami diminta utk mengisi form kepabeanan (yg isinya krg lebih sama dgn yg pernah kita isi ketika di penerbangan menuju Japan dulu), ada pertanyaan : apakah anda membawa barang senilai lbh dari $250? apakah anda membawa mariyuana, dsb? apakah anda membawa dokumentasi? semua aku centang "NO"
(formulir ini sempat aku foto, tp ini kaya'nya gak memungkinkan utk upload, maklum ini Indonesia bung, yg internetnya lemot banget,..hehehe,..)
Ada pegawai imigrasi Ina yang kemudian mengecek form yang kita isi (pegawai tsb juga di dlm pesawat), dan dia memberikan secarik kertas bagi bertuliskan "IMMIGRATION CLEARANCE CARD" bagi para penumpang yang aman secara administrasi. Ohya di form tsb tertulis, jika sebagian jawaban ada yg dijawab YES, maka penumpang hrs melalui jalur merah, namun sebaliknya, penumpang bisa melalui jalur hijau.
Ketika sampai di Soekarno Hatta :
1. Kita keluar dari pesawat melalui pegawai imigrasi lagi, dan ketika kita memberikan secarik kertas tadi, maka loloslah kita (secara administratif).
2. lalu kita menunggu barang2 kita keluar dari bagasi (walaupun kita penumpang transit domestik, barang2 kita tetep dikeluarkan, utk kemudian diperiksa dan dimasukkan lagi sesuai jurusan). kemudian setelah itu, barang2 kita disensor lagi (tapi hanya yg barang2 bawaan kabin). Saran saya, ketika Anda nanti pulang ke Ina dan ada rekan seperjalanan, ada baiknya change barang2 bawaan yang kira2 mencemaskan, misal anda bawa kamera dua, sementara rekan anda gak membawanya, minta tolong padanya utk membawakannya, sehingga seolah2 anda berdua punya masing2 satu kamera.
3. Sebagai informasi : saya kemaren membawa
yg masuk kabin : 1 kamera DSLR, 3 kamera poket (2 titipan rekan), laptop,
yg masuk bagais : omiyage, pakaian, payung, dll.
rekan Budi san : masuk kabin : lapotop, digital photo frame, kamera poket, ipod touch,
masuk bagasi : baju, omiyage, dll
daaaan alhamdulillah semuanya aman, tanpa membayar BEA MASUK sepeserpun....
4. Jeda ketika kita sampai di Soeta dgn penerbangan domestik berikutnya terkadang sgt terbatas, maka harap gunakan waktu seefisien mungkin.
Demikian info dari saya, moga bermanfaat,..
dan info ini bukan menjadi patokan, hanya sekedar gambaran saja,...
semoga bermanfaat,..
asking questions are welcome,.. :)