Jakarta waktu pagi. Arifin melangkah keluar dari Stasiun Gambir. Ia menengok ke samping kiri dan kanan mencari seseorang. Namun ia mendapati lalu lalang orang tidak mengenali. Derit kereta bersusulan diikuti suara peluit panjang masinis. Kebisingan memekakkan telinga. Telepon gengamnya berdering, belum juga mengangkat kembali berhenti, berganti datangnya pesan masuk dari Afika. Lelaki itu melangkah menuju pangkalan taksi. Setelah tawar menawar harga karena pengemudi tidak menyalakan argonya. Ia menyebutkan alamat. Duduk termangu memandangi dari dalam kaca jendela mobil umum. Masih sama semrawut, kemacetan yang tak kunjungberubah. Lelaki itu memejamkan mata. Kembali memikirkan apa yang akan dikatakan pada Afika? Apa tanggapan setelah ia mengutarakan maksudnya?
KEMBALI KE ARTIKEL