Hujan kerap turun di desa itu dalam bentuk helaian seperti benang.Tatkala kandungan langit sudah genap usia mengandung mendung, kilatan cahaya kebiruan menandai kelahiran jabang gerimis. Disusul guruh dengan suara teredam, lantas dilepaskan dalam bentuk nyanyian hujan, nyanyian kedatangan, tembang Mijil. Sampai di telinga warga desa terdengar seperti kidung penyambutan kawan lama. Karenanya, hujan bagi desa itu selalu dirindukan. Hangat laksana selimut katun yang ditenun dengan ATBM. Tiap rajutnya adalah energi yang memberi kenyamanan pada siapapun. Kenyamanan yang tak bersyarat.