Wahai, siapakah yang meletakkan mistar
Segaris lurus ke arah mentari terbit bersinar?
Dihamparkan pula sebagai pemikat
Hijau muda berpematang cokelat penyekat
Ditingkahi gerumbul-gerumbul tinggi hijau pekat
Membukit, lalu melandai
Menuju bibir pucat pasir pantai
Sementara dari sisi selatan mistar
Buih-buih putih berkejaran tak sabar
Meninggalkan laut biru yang tampak datar
Untuk mengecup bibir pantai
Dan mengecap kebebasan?
Tak seharusnya engkau bertanya, jawab camar
Karena yang meletakkan mistar antara bukit dan pantai
Dan membuatkanku sayap untuk terbang tinggi melandai
Adalah Dia yang memberimu akal budi dan nurani
Untuk mencari dan menimbang sendiri
Pertanyaan mana
Yang harus kaucari jawabannya
Sebab, kadangkala,
Pertanyaan itulah yang sejatinya lebih bermakna
Yogyakarta, 5 Januari 2011