Matanya gelisah. Tangannya tidak diam. Dadanya mulai terlihat turun naik. Desiran sungai venanya sepertinya meluncur cepat hingga ke ubun-ubun. Kaki perempuan itu hilir mudik tak tentu arah. Ia mulai berteriak-teriak melemparkan kata. Suaranya tinggi menyeruak langit. Wajahnya merah diselimuti api yang membara dari dadanya. Matanya tajam berkilat.