Di tengah kemajuan digital yang semakin berkembang, konsep CBDC menjadi perbincangan inovasi dalam sistem pembayaran global. Bank Indonesia (BI) tengah mempertimbangkan penerapan Central Bank Digital Currency (CBDC), mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral. CBDC dianggap mampu meningkatkan efisiensi dan inklusi keuangan, terlebih di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Namun, di balik potensi efisiensi dan perluasan inklusi keuangan yang ditawarkan, penerapan CBDC menimbulkan perdebatan mengenai implikasinya terhadap stabilitas ekonomi dan kedaulatan Rupiah. Bisakah CBDC menjadi solusi untuk tantangan ekonomi Indonesia, atau penerapannya dapat merusak stabilitas pasar uang serta mengancam peran bank konvensional dalam proses intermediasi keuangan.
KEMBALI KE ARTIKEL