telah membeku sepasang bola matamu yang cantik, satu patahan gingsulmu yang manis, serta bibirmu yang pernah mencium pria lain. Aku meletakkannya di dekat jantungku, agar rasa sakit itu tidak pernah mati.
di dalam diriku juga terdapat sebotol anggur yang tidak ingin membeku. Setiap malam, aku meneguknya agar tetap waras karena pikiranku selalu kalut mengingat jawabanmu yang dingin.