Bapaknya yang subur oleh janda bolong.
Petani asli berlalu dan melihat gerak gerik Sali yang mencurigakan
Iapun bertanya,
Mau kau apakan galian itu?
Mau kujadikan pintu untuk rumahku.
Jawab Sali sambil meminum teh dari keringatnya
Memangnya pintumu yang bau mahoni dan impor itu kenapa?
Sedang tak baik baik saja.
Memangnya tidak baiknya ada apa?
Hush!!! Petani mana paham pejabat!
Petani itu merangkak terseok seok
Diusir dari pertanyaannya,
Yang ditolak oleh Sali
Sali meneruskan membuat pintu
Dari kuburan. Dipahatnya empat kali empat dan mengeruk tanahnya dalam dalam.
KTANG!
Tiba - tiba cangkulnya menabrak logam
"Ah, anjinglah. Emas lagi kudapati disini!"
Sali beranjak pergi, meninggalkan makam yang sudah berbentuk gagang
Kecewa sangat ia dihati, melihat jerih payahnya yang sia sia
Sali menuju ke kali,
Ia hendak membuat pintu dari air.