Strategi perjuangan yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia diinisiasi oleh pertemuan antara Jenderal Soedirman, T.B. Simatupang serta A.H. Nasution di mana hasil dari pertemuan tersebut adalah gagasan mengenai strategi rongrongan atau attrition strategy yang dijabarkan dalam sistem wehrkreise atau lingkungan pertahanan atau pertahanan daerah melalui Surat Perintah Siasat No.1 disahkan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jenderal Soedirman berperan dalam pengeluaran Surat Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 yang berisi bahwa telah terjadi serangan di Lapangan Maguwo dan Yogyakarta oleh Militer Belanda.
KEMBALI KE ARTIKEL