Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Realistis

13 Januari 2020   08:48 Diperbarui: 13 Januari 2020   08:51 316 2
Mendekatlah di sisiku
Kubisikkan sesuatu ke telingamu

Jangan lekas meneguk legitnya anggur
Di secawan bibir enteng menguar
Apalagi sampai mabuk berderai

Pada mulutnya kekata bermekaran:
Aku tak dapat hidup tanpamu,
laksana detak jantung di dadaku.
Dan seterusnya

Bagaimana mungkin masih bernapas
Bila engkau baru saja menatap paras
Sembari mencicipi puisi di telaga matanya

Tidakkah kau mencubit nalar sejenak
Seharusnya ia telah mati dikoyak sepi
Sebelum mengusung puisi di senja itu

Prihal ini kita mesti realistis
Terkadang tak seindah puisi
Tidak sekedar diksi-diksi bombastis
Yang sering kita jumpai di layar kaca
Pun di dalam buku-buku imajinatif
Itu saja!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun