Agus Sunyoto, seorang Budayawan, Ilmuwan, Dosen, juga Penulis ini ternyata memilih mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan berbasis kepesantrenan secara independen. “Hal ini sudah terpikirkan sejak saya mengambil kuliah S2 di UM.” Paparnya saat diwawancarai. Tentang pendidikan bersistem pesantren, ada banyak alasan mengapa ia memilihnya. Berawal dari penemuannya bahwa sekolah hanyalah satu lembaga berisi dogma-dogma yang direalisasikan dalam wujud program-program. Dan bagi siswa yang telah menyelesaikannya akan mendapat gelar sarjana_misalnya_ yang selanjutnya diasumsikan sebagai orang yang cerdas, pandai dan pintar. Sehingga tak heran jika banyak ditemukan fakta, anak stress dan bunuh diri karena tidak lulus ujian sekolah. Pendidikan yang demikian adalah pendidikan yang membelenggu dan mematikan kreativitas siswa.