Memang faktanya, kedatangan Indonesia di Timor Portugis tidak seperti yang diyakini banyak warga Timor Leste kini. Masa lalu tidak bisa diakali dengan kata-kata propaganda. Lihatlah selama 24 tahun, tidak semuanya menolak dan melawan, ada juga kolaboratif dengan Indonesia, bahkan banyak sekali. Mereka ini menikmati dan mendapat keuntungan dimasa integrasi. Lihatlah pendidikan tanpa diskriminasi di era Suharto, terlebih ada pula yang mencicipi "renyahnya" beasiswa dari pemerintah atau swasta pro-Indonesia. Soal pembangunan infrastruktur, tidak usah diragukan bahkan masih saja digunakan RDTL hingga kini dan adapula yang tentunya dengan perbaikan disana-sini.
Terimalah kenyataan bahwa terdapat warga Timor yang cinta dengan Indonesia, bahkan hingga kini menyebar di wilayah NKRI. Janganlah kini yang terjadi di kalian, dikepala warga Timor Leste bahwa seakan-akan, Indonesia itu digambarkan buruk terus. Sadarlah, kasus Timtim sejak 1974-1999 tidak berdiri sendiri, banyak tangan yang "bermain" disana.
So, kenapa kalian selalu sebut-sebut Indonesia terus ?, Indonesia saja yang disalahkan ? Indonesia selalu jadi aktor utama? so, kalian orang Timor Leste dimana ? kalian sebagai apa ? dengan demikian, relakah kalian disebut sebagai toys, wayang, pion, boneka ?. wahai warga Timor Leste, rubahlah cara pandang kalian. Jadilah "tuan rumah" di sejarah kalian.