Suatu hari ada seorang penjual permata. Dirinya telah lama berlatih untuk menjadi seorang ahli permata, tetapi uang tak kunjung dihasilkannya. Dibutuhkan waktu 3 jam untuk menyelesaikan satu permata, terlalu lama. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk membuat replika permata dan menjualnya murah. Toh, status dia sudah merupakan pengrajin ahli -- Tak mungkin akan ada yang meragukan keaslian permata buatannya. Dalam satu hari, dirinya mampu menghasilkan tiga ratus batu permata dari meja kerjanya. Apakah permata palsu itu menjadi asli karena diolah pengrajin ahli? Tentu tidak. Perbuatannya ironis karena ia belajar bertahun-tahun untuk menjadi ahli pengrajin permata, tetapi malah membuat permata palsu. Begitu pula ketika seseorang professor melakukan tindak plagiarisme.
KEMBALI KE ARTIKEL