Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Pandemi dan Ekonomi, 2 PR Besar Indonesia di Tahun Shio Kerbau

12 Februari 2021   12:16 Diperbarui: 12 Februari 2021   12:49 205 7
Tahun Baru Imlek kali ini jatuh pada tanggal 12 Februari. Dan sesuai penanggalan kalender Tiongkok, Imlek 2012 merupakan Tahun Kerbau Logam. Menelisik dari karakternya, kerbau adalah sosok yang rajin, dapat diandalkan, dan bertekad kuat. Kerbau juga melambangkan simbol keberuntungan melalui kerja keras dan kesabaran.

Berkaca dari karakter tersebut, tak heran bila banyak orang menyebut bahwa 2021 akan menjadi tahun penuh kerja keras. Terlebih jika disandingkan dengan keadaan Indonesia saat ini. Ada banyak PR besar yang menanti negara ini. Salah satunya adalah persoalan pandemi virus corona yang belum jua menemukan titik akhir.

 Memang benar vaksin sudah ditemukan dan program vaksinasi Covid-19 pun sudah mulai berjalan sejak pertengahan Januari lalu. Namun sayang, realisasinya masih lambat. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), hal ini dikarenakan adanya masalah dalam manajemen lapangan.

Kemudian dikatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, alasan lainnya karena potensi kurangnya jaringan distribusi rantai dingin dan kapasitas penyimpanan vaksin di daerah. Di samping itu, warga Indonesia yang menerima vaksin jumlahnya telah lebih dari 700 ribu orang. Sementara total sasaran penyuntikkan mencapai sekitar 181 juta orang dengan target vaksinasi rampung sebelum akhir 2021.

Melihat angka tersebut, agaknya mustahil program tersebut dapat tercapai dari target awal. Apalagi Indonesia adalah negara yang terdiri atas banyak pulau, artinya warganya menetap di banyak tempat. Untuk menjangkaunya pun tidaklah mudah, perlu perjalanan dan waktu yang cukup panjang. Meski vaksinasi sudah berjalan, nyatanya angka pasien positif Covid-19 di Indonesia hingga kini juga masih terus melonjak tajam.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, jumlah pasien telah mencapai lebih dari 1,1 juta orang. Akibatnya tingkat keterisian tempat tidur, khususnya di Jawa dan Bali sudah berada di angka 70-80%. Bahkan sejumlah RS rujukan di wilayah Jabodetabek sudah meningkatkan kapasitasnya sampai 40%. Dan fatalnya menurut  Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), kondisi itu telah menunjukkan gejala bahwa RS berpotensi kolaps atau collapse syndrome.

Ditambah masalah kapasitas pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang hampir penuh, terutama di DKI Jakarta. Alhasil para pemangku jabatan setempat kini didesak untuk membuka lahan makam baru. Sebagai gambaran, TPU Srengseng Sawah di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang berkapasitas 700 petak makam sudah mulai dibuka untuk pasien Covid-19 pada 12 Januari lalu. Tetapi kenyataannya dalam waktu delapan hari, kapasitas yang tersisa hanya sekitar 219 petak makam saja.

PR besar lainnya adalah persoalan ekonomi di Indonesia. Datangnya pandemi virus corona telah membuat Indonesia mengalami resesi pada 2020. Namun, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di 4,8% di tahun ini. Bahkan di tahun mendatang IMF malah memprediksi angka yang lebih tinggi lagi, yakni mencapai 6%.

Beberapa cara untuk mencapainya adalah dengan meningkatkan program vaksinasi, mempertahankan pengeluaran terkait pandemi, melakukan intervensi kebijakan tepat waktu demi menjaga stabilitas keuangan makro dan eksternal. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, undang-undang cipta kerja juga berpartisipasi dalam membantu pemulihan ekonomi di sektor riil.

Akan tetapi untuk meraih semua itu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Seperti kata pepatah, 'akan ada pelangi setelah hujan. Artinya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, begitu pula dengan yang dialami Indonesia. Oleh karena itu, seluruh elemen di Indonesia, baik pemerintahan, swasta, dan masyarakatnya harus saling bergotong royong dan bekerja keras agar semuanya segera membaik di tahun shio kerbau ini.

Selamat Tahun Baru Imlek!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun