BATANG - Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Razilu melakukan kunjungan kerja ke Lapas Kelas IIB Batang, Selasa (25/07).
Mantan Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Jateng itu menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang bisa dia lakukan.
"Ini dalam rangkaian kunjungan kerja ke-12. Ya 12 provinsi, bukan 12 Lapas. Kalau Lapasnya sudah banyak sekali. Sepanjang Tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan sekarang," ungkapnya kepada media.
Kedatangan di Jawa Tengah juga membawa misi lain, yakni menginternalisasi salah satu program unggulan Inspektorat Jenderal.
"Namanya adalah Gerbang Transisi (Bergerak Bangkitkan Kesadaran Inspirasi dan Motivasi) untuk seluruh jajaran di Indonesia," ujarnya menjelaskan.
Rencananya, program tersebut akan disampaikan Razilu kepada seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kemenkumham Jateng, pada esok hari.
Selama di Lapas Batang, Irjen akan melakukan beberapa kegiatan, diantaranya penandatanganan 10 Pesan Irjen.
"Kedua, Â melihat pelaksanaan tugas pokok dengan fungsi di sini. Nanti akan berkunjung ke dapur, bengkel kerja mereka, melihat poliklinik dan lain-lain sebagainya," tutur Razilu.
"Sekaligus, biasanya bertatap muka dengan warga binaan. Karena tujuan daripada pembinaan di Lapas itu adalah memulihkan mereka menjadi manusia seutuhnya, itu intinya," sambungnya lagi.
Dari pantauan sementara, Irjen menilai pembinaan di Lapas Batang sangat baik.
"Alhamdulillah pembinaannya sangat bagus. Ini ada mereka bekerja sama dengan pesantren. Jadi di sini ada pembinaan keagamaan yang mereka diajarkan fikih," puji Razilu.
"Harapannya, mereka menjadi manusia yang nantinya kalau keluar itu, bahkan lebih baik daripada masyarakat yang ada di luar sana, karena mereka memiliki program yang terstruktur, sangat baik," tambahnya.
Didampingi Inspektur Wilayah IV Bambang Setyabudi, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Razilu melanjutkan agendanya dengan memberikan tausiyah kepada WBP Lapas Batang.
Tampak juga, Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana bersama Kepala UPT se Eks Karesidenan Pekalongan