Senja yang lelah, bersemu wajahnya oleh malu, sebab lebih tampak ia sebagai putri kemayu daripada jawara perkasa yang bersinar-sinar silau. Pada petani yang berbungkus peluh mengering, bocah gembala bermata jenaka bertanya heran, "Mengapa Engkau bersenandung pada rerumputan lalu kautebaskan parang memotong rebah mereka? Mengapa Engkau berbisik-bisik kepada tanah lalu kauayunkan cangkul membacok pecah mereka?"
KEMBALI KE ARTIKEL