Senja perlahan menghilang berganti malam berganti menjadi suasana sepi hanya ada suara kodok yang bersahutan menandakan malam semakin sunyi. Seperti biasa meriung sambil bercanda sehingga rumah terasa hangat, makan malam sudah tersedia semua makan dengan lahap. Nonoton bersama sambil berebut saluran televisi apa yang ingin di tonton tak terasa waktu berjalan dengan cepat dingin malam menjadi pelengkap suhu udara yang membuat kita harus siap-siap dengan selimut yang tebal supaya tidur pulas. Tengan malam saat itu terbangun terganggu dengan suara televisi yang sangat keras dan mengganggu semua penghuni rumah, hati bergumam mungkin ada yang sedang nonton film akhirnya tidur kembali dengan menutupi telinga karena masih terdengan suara televisi di lantai dua belum lagi suara lolongan anjing lengkaplah sudah suasana malam. Kakak berpikir kemungkinan adik lagi di kamar mandi sudahlah. Pukul 04.00 saatnya bangun pagi untuk segera mempersiapkan kegiatan pagi hari seperti biasa menanak nasi dan lauk-pauknya untuk sarapan pagi. Ketika pagi semua ngobrol membuka pembicaraan tentang suara televisi semalaman ternyata tidak seorang pun yang menyalakan televisi semua saling bertatapan dan bertanya-tanya siapa sebenarnya yang menyalakan televisi.
KEMBALI KE ARTIKEL