Hari ini segenap umat katolik mengawali masa puasa dan pantang yang disebut dengan Rabu Abu. Rabu abu adalah awal masa prapaskah atau masa puasa sekaligus menjadi kesempatan  untuk melakukan refleksi pertobatan untuk meninggalkan aneka jenis kelekatan duniawi, keberdosaan dan berbalik kepada Tuhan. Rabu abu ditandai dengan penandaan abu pada dahi yang meruakan simbo pertobatan. Biasanya imam akan menoleskan debu pada dahi umat akan tetapi karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan maka abu akan ditaburkan dikepala. Abu merupakan simbol kematian. Maka abu sekaligus mengingatkan kita dan saya akan segala kerapuhan kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang berasal dari debu. Hal ini bisa dibaca pada kitab kejadian 3 :19 " Ingatlah,manusia bahwa engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu "
KEMBALI KE ARTIKEL