Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Kota Tua

13 Oktober 2016   11:14 Diperbarui: 13 Oktober 2016   11:34 634 1
Aku menatap kekakuan, walau gaduh yang lebih sering bersliweran. Aku sedang diajak menatap kehilangan kota tua. Polesan kesungguhan menjaga hati. Aku, sering terjebak pengkulitan tanpa berhasrat menyesap kenyal daging, atau sumsum sekalipun. Gemeretak itu, hanya bunyi benturan geligi dengan gumpal darah yang membeku lama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun